Dalil Tentang Sabar dan Ikhlas - Sabar merupakan sesuatu perilaku menahan emosi serta kemauan, dan bertahan dalam suasana susah dengan tidak meringik. Sabar ialah keahlian mengatur diri yang pula ditatap bagaikan perilaku yang memiliki nilai besar serta mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Sedangkan ikhlas merupakan sikap yang hanya mengharapkan keridhoan Allah semata dalam beramal. Berikut dalil-dalil al qur'an dan hadits tentang sabar dan ikhlas:
Dalil Qur'an Tentang Sabar
1. QS Al Baqarah ayat 153
2. QS Al Baqarah ayat 155-157
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
[155] Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
[156] (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
[157] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
3. QS Al Baqarah ayat 177
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
4. QS Ali 'Imran Ayat 200
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
5. QS Al-Ma’arij ayat 5
فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا
Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.
Dalil Qur'an Tentang Ikhlas
1. QS Al-A’raf Ayat 29
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
2. QS Yunus Ayat 105
وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
3. QS An-Nisa' Ayat 125
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
4. QS Al Baqarah Ayat 265
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
Dalil Hadits Tentang Sabar
Imam Bukhari mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah saw pada suatu saat masuk ke kamar putra beliau yang bernama Ibrahim, yang ketika itu sedang sakit keras menghadapi ajal. Lalu kedua belah mata Rasulullah mengeluarkan air mata. Maka kemudian. Abdurrahman bin Auf mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis?" Jawab Rasulullah: "Ya Abdirrahman, ini adalah rahmat yang kemudian akan diikuti dengan rahmat yang lain." Lalu Rasulullah melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya mata berhak untuk menangis, sedang hati berhak untuk bersusah. Kami tidak mengatakan sesuatu kecuali yang diridhai Allah. Dan atas kematianmu, wahai Ibrahim, kami sangat bersusah hati." [HR Bukhari]
Imam Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa putri Rasulullah mengirim seorang utusan untuk memberi khabar kepada Rasulullah bahwa anaknya (cucu Rasulullah) meninggal dunia. Lalu Rasulullah bersabda kepada utusan itu: "Kembalilah, dan khabarkanlah kepada putriku bahwa Allah berhak mengambil segala apa yang diberikan kepada hamba-Nya. Dan setiap sesuatu yang ada, di sisi Allah sudah ditentukan garis ketentuanhya. Maka perintahkanlah kepada putriku agar bersabar menerima realita hidup, serta menyerahkan anaknya yang meninggal sebagai simpanan amal di sisi Allah." [HR Bukhari Muslim]
Dalil Hadits Tentang Ikhlas
Sahabat Umar bin Khathab ra berkata: Aku mendengar Rasulufiah saw bersabda: "Sesungguhnya sahnya semua amal hams disertai niat Dan suatu perbuatan yang dilakukan seorang sangat tergantung pada niatnya. Barangsiapa berhijrah karena hendak mencari keridhaan Allah dan rasul-Nya, tnaka keridhaan Allah dan rasul-Nya pulalah yang akan dijumpai. Dan barang-siapa berhijrah karena hendak mencari kekayaan dunia atau karena wanita yang hendak dinikahi, maka apa yang diUiju itulah yang ditemuinya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Sesungguhnya Allah swt tidak melihat (menilai) bentuk tubuh serta kemolekan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam guayang tiada pintu dan lobangnya, maka amal itu tetap akan bisakeluar (tetap dicatat oleh Allah) sampai kapan pun."